KUMPULAN AKTIVIS MEDIA INDEPENDEN

KUMPULAN AKTIVIS MEDIA INDEPENDEN

Monday, July 22, 2013

Jihad media setengah dari jihad perang

Oleh USTAZ BADRUL TAMAM
UNGKAPAN “orang yang menguasai media dialah yang menguasai dunia” bukan sebarangan. Ini salah satu langkah musuh-musuh Islam untuk memenangi perang peradaban melawan Islam. Mereka berhasil memenangkan perang dan menguasai dunia dengan wasilah media. Sehingga Islam tergambar buruk. Pejuangnya disebut teroris. Syiar-syiar Islam dianggap simbol keterbelakangan.


Melalui media, golongan kuffar menguasai pandangan umum masyarakat. Mengarahkan ke mana yang mereka kehendaki. Bahkan kepada kesesatan, baik secara ideologi atau keyakinan.Mereka berhasil memutarbalikkan fakta dan arah kecenderungan masyarakat melalui pandangan media. Sehingga gendang perang terhadap Islam yang mereka lakukan mendapat dukungan masyarakat global. Bahkan sebahagiannya dari negara-negara orang Islam dan kalangan masyarakat Muslim terikut sama. Allah mengisyaratkan pentingnya umat Islam untuk menguasai media. Baik untuk membentuk pandangan positif terhadap Al-Haq (Islam), juga sebagai pandangan balas terhadap media-media anti-Islam. Terlebih dalam jihad Islam, keberadaan media menjadi saranan yang tak boleh diremehkan. Ini kerana tersebarnya pandangan buruk terhadap Islam dan pejuangnya dapat melemahkan kekuatan jiwa Muslimin.

Allah Subhanahu Wa Taala berfirman, maksudnya: “Adapun orang-orang yang kafir, sebahagian mereka menjadi pendukung bagi sebahagian yang lain. Jika kamu (hai para Muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, nescaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerosakan yang besar.” (QS. Al-Anfal: 73)


Sikap setiakawan sesama kafir juga berlaku dalam perang global terhadap Islam. Angkatan-angkatan perang kafir dan pelaku media mereka bekerjasama dan saling mendukung dalam perang Salib moden ini. Bahkan sebelum gerakan ketenteraan dimulai, mereka sudah menyerang melalui serangan pendapat melalui corong-corong media mereka. Sehingga semakin lengkaplah fitnah dan semakin dahsyat kerosakan yang timbul. Maka jika umat Islam tidak juga menggarap media –sebagaimana mereka telah mengupayakannya- maka pasti benar-benar terjadi fitnah (kekufuran dan kesyirikan) dan kerosakan yang besar di muka bumi ini.
Pengaruh kerja media dapat kita lihat berdasarkan Perang Uhud. Ketika Muslimin mendapat serangan balik dan terdesak, gugurlah sebahagian daripada pasukan Islam. Namun mereka tetap semangat dan terus berjuang memerangi musuh. Lalu tiba-tiba tersebarlah kabar yang dihembuskan syatan, “Ketahuilah, sesungguhnya Muhammad telah terbunuh.” Dan hal itu benar-benar membuat lemah dan jatuh semangat sebahagian besar pasukan mujahidin. Lihatlah pengaruh pandangan buruk melalui berita yang tersebar berhasil membuat peta peperangan berubah dan menjatuhkan mental para kesatria Islam.
Oleh sebab itu, pasukan jihad Islam harus memberikan perhatian yang serius terhadap media, baik cetak maupun elektronik. Dan sekarang sudah muncul media yang fleksibel dan dapat menjangkau tempat di seluruh penjuru dunia, yakni media 'online'. Ini untuk mendukung kerja jihad, menguatkan semangat mujahidin, dan melemahkan pasukan kafirin.
Bagi umat, jangan ragu lagi untuk membiayai media-media Islam yang mengumandakan dakwah dan perjuangan Islam. Sungguh pahalanya tak berbeza daripada menyalurkan infak untuk jihad fisabilillah, kerana jihad media adalah setengah daripada jihad perang. Bahkan perananan jihad media sudah memulai perang sebelum terjadinya perang fizikal, dan ini berlanjut saat berkecamuknya perang dan pasca perang. Media berperanan menjaga nama baik Islam dan mujahidin, serta membangun pandangan positif di tengah-tengah umat. - voa-islam.com

No comments:

Post a Comment